Min Qolbi

Salam wrt

Rasa seperti lama sudah aku meninggalkan jihad pena.
Rasa juga seperti keringanan untuk bertahajjud di malam hari semakin pudar; keindahan dan kesunyian di malam hari telah diisi dengan bertimbunnya fikiran dengan peperiksaan akan datang.
Masih juga lalai dengan kehidupan dunia.
Masih juga ditutup dengan kekaratan jahiliyah.

Hmm... aku sedar betapa lemahnya aku.

Selang beberapa hari yang lalu, my friend asked a sister, "Is it okay to be scared of exams?"

"Yes, why not?"

Dengan ketakutanlah, datangnya semangat untuk berusaha dengan lebih. Dengan ketakutanlah, kita lebih bergantung kepadaNya. Tetapi itulah, semakin hari semakin terasa sempitnya waktu, hinggakan ada sahaja yang ternampak gusar dek kedatangannya. Hinggakan ada juga yang tidak dapat fokus dalam solat, memikirkan banyak lagi tajuk2 yang belum di'cover' lagi. Kalau pada waktu biasa pun sukar untuk khusyu', inikan lagi waktu yang genting seperti ini.

I think it is during these difficult times that we tend to push Him aside. We keep thinking of how in the world are we going to finish study so many topics in such little time? We sleep with a book next to us, we drink and eat while a book is propped open next to us, everywhere we go we want a book to be right there next to us. Heck, if during prayers if it was possible, we'd feel so much better just looking at the cover while praying. But aren't we forgetting something?

Books don't determine our success. Books don't give us the knowledge... If we were to read a single book for 10 whole years, if Allah says no, then we might not get anything beneficial from reading the same book for 10 years.

Bukankah semuanya datang dari Allah? Yes, of course Allah is not the one who wrote our Sapin textbook or Lippincott's Biochemistry but believe it or not... all the knowledge that we learn our whole life comes from Him.

But why do we still depend on books? Bukan ingin mengatakan bahawa usaha itu tidak penting, bahkan usaha itulah yang paling penting sekali!

"Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, Dan kelak usahanya itu akan diperlihatkan kepadanya, Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang sempurna" (An-Najm; 53:39-41)

Tetapi yang ingin diperkatakan di sini, janganlah sampai usaha itu memendekkan waktu solat, menghilangkan keindahan malam untuk beribadah kepadaNya, mempersedikitkan waktu untukNya dan terkadang lupakan masa bersamaNya.

Segala usaha perlulah disertai dengan tawakkal kepadaNya. Usaha dan tawakkal itu berjalan seiring, janganlah pisahkannya.

Ingatlah, bukan buku-buku yang memberi kita kejayaan, tetapi Allah sahaja yang memberi kita kejayaan.
Ingatlah, segalanya telah ditentukan... Tinggal usaha kita sahaja yang Allah hendak lihat.

Berusahalah, dan berdoalah kepadaNya. Nescaya kedua-duanya menjadi senjatamu.

Just a reminder... for myself and for all.. =)

ps. Doakan kami yang akan menghadapi exam Histology dan Anatomy...

Wallahu'alam.